#Tingkatan Trauma
Explore tagged Tumblr posts
Text
DIJAMIN, Call, 0878-7604-0136, Trauma Berat Bunda Lucy
Klik https://wa.me/087876040136, Trauma Kekerasa Fisik,Trauma Karena Cinta,Trauma Pasca Melahirkan,Trauma Pada Anak,Trauma Pada Anak Akibat Kekerasan
PTB Duren Sawit Blok D3/1
Klender
Jakarta Timur
(Dekat Sekolahan SDIT Arrahma)
http://psikologindonesia.com
https://g.page/r/CZUcygKgl_UzEAg/review
https://g.page/r/CT98JtEHC7zUEAg/review
#atraumatica #atraumatico #traumabondingisnotlove #btrauma #btraumainformedcare #traumacoreart #ctrauma #ctraumas #ctraumatologiayortopediaancunmedico #traumadas
#Dampak Trauma Psikologis#Ciri Ciri Trauma Mental#Jenis Jenis Trauma#Tingkatan Trauma#Trauma Pada Masa Lalu#Cara Mengatasi Trauma Akibat Kekerasan#Ciri Ciri Trauma Pelecehan#Trauma Kekerasa Masa Kecil
0 notes
Text
Gagal Menikah Atau Ditinggal Menikah?
Mari rapatkan barisan untuk kalian yang sedang atau pernah di patahkan hatinya. Tentang gagal menikah atau ditinggal menikah. Keduanya intinya sama, TIDAK JADI MENIKAH eehh ditinggal pas sayang-sayange. Hanya kasusnya saja yang berbeda. Sudah bukan hal yang asing jika saat ini banyak yang mengalami patah hati terberat. Mengagungkan sebuah harapan menemukan cinta sejati, ujungnya kandas di tengah jalan. Ada yg ditinggalkan karena tidak mendapatkan restu orang tua, ada yang ditinggalkan karena profesi, ada yang ditinggalkan karena terlalu lama menggantung kepastian, ada yang ditinggalkan karena jarak jauh, ada yg tidak dijadikan pilihan walau sekian lama telah lama menjadi tujuan. ☺️🤗 Sejenak mari kita tarik nafas, dan tersenyumlah. Bahwa dasarnya perihal jodoh tak bisa kita paksakan, itu sudah paten campur tangan Tuhan telah menentukan siapa yg sesuai kebutuhan batinmu dia yg alah hadirkan menjadi jodohmu, dan dia yg hanya menjadi kekaguman atas keinginanmu akan dipisahkan dan dijauhkan dari hidupmu. Menghargai sebuah komitmen itu sama halnya ibadah istiqomah, karena sekali terabaikan akan ada celah masalah masuk di dalamnya. Semuanya akan mengalami ujian terberat dalam hidupnya, semua manusia akan menjalani ujian yang sama, hanya saja waktunya yang berbeda. Hari ini kita di uji kehilangan buku yang sangat berarti, lusa bisa jadi teman kita kehilangan secarik kertas. Bagi kita mungkin nilai buku lebih berharga dari pada secarik kertas. Disini kita harus paham tingkat berartinya orang berbeda2. Buku kita mungkin isinya catatan pelajaran, sedangkan secarik kertas itu adalah akta kelahiran. Sampai sini paham? Bahwa hidup selalu sawang sinawang, masalah yg dialami temanmu yg terlihat sepele bs jadi cara penyelesaiannya butuh cara dan kekuatan lebih besar dari masalah kita, dan meskipun ujian kita lebih ringan, belum tentu org lain mampu menyelesaikan masalah kita. Kenapa? Karena Allah menguji hambanya sesuai batas kemampuan.
Mari kita lanjutkan pada topik awal setelah kalian paham dengan tingkatan ujian. Jika sudah paham maka kita sudah pantas naik kelas. Tidak ada yang instan, di dunia ini semuanya butuh proses mencapai kemakmuran. Bagaimana cara kita ikhlas menerima kenyataan kegagalan membina sebuah hubungan? Saya sampaikan sebuah pesan pada kalian, selama kalian diberikan kesempatan untuk bernyawa maka tidak ada yang namanya kegagalan. Yang selama ini kita anggap gagal sebenarnya itu proses pembelajaran agar di depan kita sudah sedia kekuatan yg lebih untuk menjadi manusia tangguh sekaligus harus dihempas badai di ombang ambing ombak. Yang kalian katakan gagal tadi, biasanya tidak hanya terjadi sekali atau dua kali. Bahkan berkali2 terjadi pada org yg sama. Itu mengapa kita pernah menjumpai ada orang yang bercerai dan menikah berkali2. Bagaimana rasanya gagal menikah bersama orang2 yang sudah kita harapkan hidup susah bahagia bersama, yang bertahun2 sudah saling tau kelebihan dan kekurangan masing2? Rasanya pasti sangat menyakitkan. Rasa percaya pada dirimu sendiri hilang, trauma akan cinta itu pasti, kamu tau tidak semua orang jahat tapi saat orang berniat baik dan segera memintamu, kamu sendiri yg mundur dan merasa takut kembali mengalami sakit, kemudian menghabiskan waktu dan bersenang2 agar bisa melupakan sakit itu, tapi akhirnya kesenangan itu berujung pada masalah baru, kau sudah siap memulai hati yang baru tp kondisi financialmu memburuk karena tak sadar entah berapa yg telah kita habiskan untuk bersenang2 melampiaskan tekanan demi hiburan sementara.
Berpisah karena restu orang tua. Semua orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya, begitupun kita suatu saat jika menjadi orang tua pasti menginginkan hal yang sama. Menjalani ikatan hubungan tanpa restu dari orang tua sangat tidak menyenangkan, sekalipun kita dan pasangan saling mencintai. Dua pilihan yang mungkin bisa kau lakukan, pertama berpisah demi orang tua selanjutnya kamu akan mengalami kehilangan yang mendalam tapi suatu saat kau bisa sembuh. Mungkin keputusan pertama ini kamu merasa bahwa orang tua yang tidak memberi restu adalah manusia egois. Asal kalian tau, orang tua lebih tau apa yg bisa membuat anaknya bahagia atau kecewa pada akhirnya, mereka punya perasaan peka antara batin seorang ibu dan anak. Bagimu mungkin salah orang tua demikiam, tidak memberi kesempatan dulu untuk membuktikan bahwa kalian mampu hidup bahagia bersama. Ya salah memang, tapi sekuat apapun ujungnya kau yg salah jika ngotot. Kau hanya orang yg baru saja dikenal, sedang orang tuanya adalah manusia yg sudah sedemikian rupa membesarkan anaknya.
Kedua, kalian bisa saja melanjutkan hubungan di pelaminan tanpa restu orang tua. Ada resiko baik dan buruknya jika kau lanjutkan. Baiknya mungkin suatu saat hati orang tua menjadi luluh, hingga hadir memberikan restu setelah melihat cucu. Kemungkinan yg tidak membuat nyaman adalah orang tua itu acuh kepada keluargamu, bahkan mungkin saja dia tetap melindungi anaknya tapi kamu harus terima kenyataan jika seandainya kamu orang yg tak punya hal untuk di banggakan, kamu bisa menjadi menantu yg selalu di remehkan. Apa yg harus dilakukan jika sudah begini? Nasi sudah menjadi bubur, tidak ada hal lain selain kamu sabar seterusnya. Karena pada dasarnya batuk bs di obati, tapi watak akan selalu ikut terbawa mati.
Gagal menikah karena Profesi. Di indonesia membanggakan insan yg berseragam dan berprofesi itu hal yang lumrah. Selain katanya terlihat enak di pandang, hidupnya terjamin, mereka pasti di segani. Tidak begitu juga, kita harus pandai menyelami hati. Yang punya pemikiran seperti demikian bisa jadi mereka orang yang terbatas pengetahuan tentang pendidikan dan karakter seseorang. Andai saja mereka tau yang berseragam tidak sedikit yang punya banyak hutang, ada juga yg punya segudang selingkuhan. Karena profesi kadang martabat seseorang langsung menurun drastis. Banyak perempuan tanpa malu mengirim pesan pada pria2 yg berseragam, tidak peduli dia jelek, muda, tua bahkan tak peduli sekalipun punya pasangan atau belum. Ambisi banyak berapi2 dari sini, berlomba2 menarik perhatian dg berbagai cara modern hingga yang klasik. Yaaa, mulai sebatas say hello hingga bertukar nomor whatsapp. Ada sebagian yg memang menjaga kesetiaanya tak peduli apapun yg berupaya menggodanya, ada pula yang memang care dengan semua orang hanya ingin menghargai membalas untuk menambah teman, ada juga yg memang suka mempermainkan kesempatan untuk di maafkan. Ketiga profesi menjadi iming2 menggiurkan menjanjikan masa depan, maka akhirnya pasangan yg lama ditinggalkan. Pandangannya seketika dibutakan, maklum jika hanya profesi yg di pandang kadang mereka tertipu profesi gadungan 😂 sudah bangga diajak foto studio ternyata hanya samaran. Ketika berkenalan dg orang yg memperlihatkan profesi harusnya harus tau segala macam pengetahuan di baliknya.
Ditinggalkan karena terlalu lama menggantung tak segera memberi kepastian. Banyak memberi janji akan bukti tapi tak kunjung juga menampakkan sesuatu yang pasti. Tak hanya terjadi dikalangan artis, di kalangan manusia biasa juga banyak terjadi. Pacaran lama dengan siapa, ujung2nya nikah sama siapa. Kalau sudah begini siapa yang salah? Ya kita simak dulu, tidak perlu mencari letak kesalahan, yg utama kita harus lihat situasi dan kondisi yang terjadi. Ada yang menjalin hubungan sejak di bangku sekolah, kemudian lulus terpisah demi masa depan dan cita2. Awal mencapai masa depan mungkin ada kontrak2 tertentu yg harus terpenuhi, misal tidak boleh menikah selama 3 tahun selama ikatan dinas, jika kita sebagai perempuan yg setia ya sudah kita sabar menunggu hingga waktu 3 tahun itu tiba. Ketika 3 tahun itu sudah tiba coba tanyakan bagaimana kelanjutan hubungan kalian, tidak ada salahnya meminta bukti melamar dulu sebagai tanda keseriusan. Kadang mereka yg pasangannya abdi negara kadang 5 tahun blm bisa menikah ya ada, kendalanya mungkin mereka harus dikirim penugasan. Selama komitmen masih baik2 saja ingin setia ya silahkan tetap berjalan. Tapi jika ditengah2 perjalanan dirasa tidak sehat, muncul masalah2 yg membuat kepercayaan hilang dengan hal2 yg kamu tau dg mata kepalamu sendiri, kamu tidak bersalah jika pada akhirnya pergi dan memilih laki2 yang benar2 siap menjadikanmu istri. Ingin segera menikah terutama untuk wanita adalah hal mulia, ingin menjaga diri dan mencegah bertambahnya banyak dosa. Jika ada yg datang kepadamu dan siap atas segala kurang lebihnya silahkan. Selama apapun kamu menunggu manusia yg tidak bs memberikan bukti kepastian, dan saat itu banyak yg datang memintamu itu sudah tanda bahwa yg lalu bukan jodohmu. Dan teruntuk laki2 yang berusaha mengajak perempuan menikah tp pihak perempuan menolak dengan alasan masih ingin bekerja, masih kuliah, tinggalkan saja.. dia blm cukup dewasa untuk kau perjuangkan, dia hanya ingin di mengerti tanpa mau mengerti. Padahal, ketika laki2 memutuskan untuk menikah tak peduli wanita itu masih kuliah atau bekerja, dia pasti paham apa tanggung jawabnya. Lanjut kuliah pasti dan itu akan otomatis beralih ke tanggung jawabmy sebagai lelaki. Hal demikian hanyalah penolakan halus karena sebenarnya dia masih ingin menghabiskan waktunya bersenang2 dengan teman2nya.
Ditinggal karena orang ketiga? Semua masalah diatas pada ujungnya terhubung pada orang ketiga. Disini kita hanya perlu banyak belajar saling memahami. Sering merasa terdzolimi ketika di selingkuhi. Kita tidak sadar bahwa sakit yg kita alami penyebabnya adalah kita sendiri. Kemungkinan kita yg kurang baik menjadi pasangan hingga akhirnya dia berpaling, atau.. bahkan kita terlalu baik hingga mudah terbodohi. Lalu seperti apa yg harusnya kita jalani? Melakukan versi terbaik sesuai caramu. Tak perlu mengekang karena semakin kau genggam pasir bukan semakin utuh tapi semakin lepas menyerobot paksa di sela2 jari. Kau kekang seperti apapun kalo dia tidak dewasa maka akan tetap lari. Dan mau kau bebaskan seperti apapun jika dia dewasa maka dia tau cara menjaga dan menghargai pasangannya. Kebosanan itu sering muncul karena penekanan, dan kerinduan itu selalu muncul karena pondasi kepercayaan. Ketika penekanan kita berikan maka pikiran semakin kacau, prasangka buru menyelinap. Namun ketika kepercayaan itu selalu tumbuh yg kita pikirkan selalu hal yg baik2, segala kenangan tentang kebaikannya secara utuh muncul kepikiran kita.. hingga menjadi kerinduan. Setelah kerinduan itu terpendam, ketika pertemuan datang disanalah mungkin rasa sayang dan cinta dua insan kian bertambah.
Teruslah berusaha memberi yang terbaik meskipun kau tak tau seperti apa pada akhirnya yang kau terima. Nyatanya jika kau sudah baik namun yg kau terima adalah kecewa, penghianatan, hingga kehilangan, percayalah.. bukan kau yg kehilangannya tp dia yg kehilangan permata sepertimu. Tenang saja saat itu dia berpikir yg dia pilih lebih baik darimu, dia tidak sadar bahwa semua manusia itu sama. Kau punya kecerdasan, kesopanan, kesetiaan walau fisikmu biasa saja. Tapi yg dia pilih juga punya kelebihan fisik yg indah, lembut tapi mungkin dia tak punya kemandirian. Semua sama, ada plus minusnya. Jika tak pandai bersyukur ya begitulah manusia, tidak akan puas dan selalu merasa kurang. Andai saja mereka paham hakikat manusia disatukan utamanya untuk saling melengkapi satu sama lain. Dan hanya manusia yg pandai bersyukur yg tidak akan memandang seseorang dari kelebihannya, melainkan lebih dahulu dia melihat kekurangannya kemudian dia rawat dengan baik, terjaga hingga dijadikannya kekurangan itu menjadi sebuah kelebihan di setiap pandangannya.
Moral banyak berbicara, jika kau cinta karena lillah terima dulu keburukan2nya, kekurangannya. Karena jika kau terima kurangnya terlebih dulu, suatu saat kau tau kebaikannya meskipun kecil maka yg kau rasakan adalah rasa bahagia. Kebaikannya bagaikan hadiah dan kado special. Namun tak kala ketika kau terima keindahan dan kebaikannya dulu.. tunggu saja.. saat di melakukan kesalahan sedikit saja akan membuatmu kecewa. Kenapa? Ya karena kau biasa lihat baiknya saja. Terbiasa melihat kurangnya pasangan juga akan membuat kita berlatih menjadi orang yang sabar dan pemaaf.
Dalam sebuah kegagalan akibat patah hati terberat, mari kita ikhlaskan. Percayalah tidak lama akan datang dia yg sangat mencintaimu, bangga memilikimu, menjadikanmu bagai manusia yg paling berharga. Tidak perlu berusaha melupakan, yg perlu dilakukan adalah menerima kenyataan. Sibukkan diri dg hal positif hingga menjadikan waktumu produktif, hindari tempat2 yang membuatmu mengingat kenangan, buang semua segala barang pemberiannya atau berikan ke org yg membutuhkan agar lebih berfaeda, banyakin olahraga san ibadah, jangan dengar dan melihat apapun yg membawa perasaanmu kembali, dan jika kau meningatnya sudah menjadi hal yg biasa saja, mulailah membuka hati.
Membuka hati memang harus yang terakhir, tak pantas rasanya jika kau membuka hati diawal dengan tujuan agar bisa lupa, bagiku itu akan menjadi cambuk malaikat. Sama saja kau jadikan anak orang sebagai pelampiasan semata. Untuk yg bermain2 atas perasaan boleh saja, tp jika dia orang yang ingin menjadikan dirimu sebagai penggenap ganjil dalam hidupnya, sama saja kamu memberikan pengkhianatan. Jadi lebih baik sendiri dari pada kau menerima orang dengan harapanmu tapi hanya sekedar kau jadikan pelabuhan sandaran sementara.
1 note
·
View note
Text
Aku tak berapa ingat lah peristiwa yang mana satu and masa bila yang aku betul2 anxiety or diserang dengan serangan panik yang menyebabkan hidup aku ketakutan selepas tu...
Aku ada cuba ingat. Sejak kecil memang aku jenis takut dah.
Tapi peristiwa yang betul2 buat aku ketakutan sampai shaking tangan sejuk kaki tangan tu, masa tingkatan 1 kot. Oral test. Aku tak bersedia untuk oral test tapi kawan dah panggil untuk ke depan untuk start oral test jugak (masa tu ber partner) . Lepastu aku macam ketakutan sebab teacher tu garang, pastu aku tak hafal habis, lepastu aku tak pandai english untuk cover2 apa yang aku lupa, pastu partner perform better than me, lepastu teacher tu macam sentapkan aku kat depan kelas , dia cakap make sure you all fully prepared for oral test. Pastu ada ayat dia lagi yang buat aku sentap. Lepas habis oral test aku tu, aku nak tulis, tangan aku menggeletar teruk sampai aku tak boleh nak habiskan tulis and tak boleh baca passage pun untuk di copy... pastu masa rehat tu aku tak boleh nak telan makanan sedangkan aku lapar sangat. Aku tak boleh nak kunyah makanan. Tapi aku paksa kunyah dan telan. Jantung aku laju. Since haritu, aku rasa malu sangat, takut sangat bila time english. Sebab teacher garang. Aku asik bernasib buruk je. Sebab bukan itu satu2 nya peristiwa negatif. Tapi bertubi2 benda yang lebih kurang sama terjadi pada aku. Aku jadi trauma lah lama2. Berada dalam keadaan desperate yang terlalu lama. 5 tahun. 5 tahun since form 1-5 struggle sebab rasa rendah diri sangat2, takut bersosial, dan macam2 benda buruk berlaku... rasa dibuli mentally. Orang lain salah faham kat aku. Tapi aku tak tahu macam mana nak explain. Jadinya macam bergaduh dan kata belakang. Pastu selalu terlepas cakap. Tercakap pula depan2. Pastu rasa shame giler. Memang aku menderita juga semasa kat sekolah. Cuma aku ingat benda tu benda normal. Sedangkan ujian yang aku hadap masa kat sekolah dulu, since sekolah rendah sampai habis sekolah menengah , lepastu zaman universiti 3-4 tahun struggle teruk dalam kehidupan takut bersosial apa semua tu lah, dan pengalaman2 buruk itulah yang membentuk siapa aku pada hari ini. Ditambah pula dengan heartbroken yang paling teruk dalam hidup aku sampai hilang 10kg aku. Trauma pasal nenek meninggal lagi. Kawan tikam kawan lagi. Nak mampos rasa masa tu. Langsung tiada konfident. Takut nak kerja. Takut ini itu. Overthinking. Cepat panik. Negative. Pemarah. Etc. Aku dapat sakit social anxiety disorder dan major depressive disorder dan kemungkinan besar aku ada cptsd which is trauma yang panjang, ni adalah proof bahawa masa lalu aku itu sangat pahit... 😞😞😞😞😞😞😞 .
I really hope that my future husband will know all about my flaws, my sad story, my history and will always support me as well as understand my dark feelings....
1 note
·
View note
Text
'Dorm 15 paling cuak! - Pengalaman menakutkan di asrama sekolah
Sekadar perkongsian untuk bacaan suka-suka. Bagi mereka yang lemah semangat dan mudah terbayangkan perkara yang tidak sepatutnya, anda dinasihatkan untuk tidak meneruskan bacaan. Risiko tanggung sendiri. Gambar-gambar yang digunakan juga hanyalah sekadar hiasan sahaja. Selamat membaca.
KATA orang, tak berasrama lah kalau tak merasa diganggu hantu? Cerita kali ini bagi aku the most tragic story in my life bila aku kena ganggu dengan kawan-kawan aku hampir berminggu-minggu. Kes ini berlaku waktu aku Tingkatan 1 di SMKA Kerian, Dorm 15.
Sebelum kami masuk, dorm digabungkan dengan pelajar Tingkatan 1-5. Tetapi pada tahun kami, dorm diasing dan dipendekkan cerita, kami dapat dorm 15, aras atas sekali dan paling hujung berhampiran dengan tandas. Satu dorm muat dalam 20 orang pelajar.
Pada awalnya keadaan seperti biasa dan seronok saja. Tetapi ada satu hari ini, kawan kami seorang ada berperangai pelik, kuat baran dan suka menyendiri yang mana kami panggil dia Bad. Tetapi kitorang buat dek. Fikir-fikir mungkin dia ada masalah.
Suatu hari Bad nak telefon parent dia menggunakan telefon lama di bawah tangga asrama. Sewaktu dia tengah bertelefon, dia macam whispering atau sembang senyap-senyap.
Masa tu aku dan member aku pun nak telefon. Kami tak dengar pun apa perbualan dia. Kawan aku seorang ni dengan gentlenya pergi matikan Bad punya call. So dia pun macam usha tajam, marah-marah dan blah. Tergamam kitorang kat situ. Aku sendiri pelik kenapa kawan aku tu buat perangai camtu kat Bad.
Bila dah sampai dorm, kitorang usha Bad dah semakin pelik, tidur je memanjang. Bila dia bangun dari tidur, dia akan pergi sudut hujung locker kayu dia.
Satu hari itu tiba-tiba dia tumbuk cermin tingkap sebelah locker dia dan monolog marah-marah sebelum kembali tidur. Kami jangka dia memang ada masalah tetapi kami pun diam saja.
Senior datang tengok apa yang berlaku dan aku mula rasa ada sesuatu yang tidak kena. Dada aku ni rasa sakit camne entah.
Then satu malam itu kami dan batch Tingkatan 2 ada perjumpaan dengan Badar (exco surau) sebab ada budak buat masalah. Badar pun khutbah kat kitorang dengan nada yang tinggi (marah-marah la).
Start je seorang badar dia tengking. Bad pun bangun dan menjerit-jerit lepas tu menyepak dan tumbuk orang sekeliling. Kami dahlah duduk rapat-rapat, memang tak boleh larilah.
Aku masa tu pegang Quran sebab baru selesai surah al-Mulk, bergolek aku dengan Quran itu pergi ke penjuru surau.
Pastu Bad lari nak keluar surau tu, dalam masa yang sama abang-abang Badar ni kejar dia dan aku bukan nampak Bad ni lari sebenarnya tetapi dia pun mengejar something seperti bayang hitam di depan dia.
Sampai saja di depan surau antara dua tiang, dia terpelanting ke belakang sikit sebab ustaz pernah kata diorang pagar surau tu.
Selepas itu semua badar kepung Bad di depan surau, diorang buat bulatan. Masa tu semua budak-budak disuruh balik ke dorm masing-masing. Then pintu gril di tangga ditutup untuk keselamatan kitorang.
Masa itu budak dorm 15 la paling cuak. Takut si Bad ni balik ke bilik. Semua tidur tak tenang. Tetapi diceritakan oleh senior dan ustaz, selepas kitorang naik tu, Bad lari ke arah asrama dan dia berlawan dengan jin-jin lain (jin baik atau jahat aku tak ingat mana satu, like army). So mostly student yang blok wing belah sebarang nampak kejadian itu berlaku tetapi kitorang tak nampak.
Pagi itu semasa kami nak pergi ke kelas, nampak Bad tidur di tangga bawah dalam keadaan duduk. Cuak jugalah nak lalu sebelah dia tetapi tak nampak apa-apa dekat dia selama dia kena rasuk itu. Not inside or around him.
Malam itu ada usrah, selepas mahgrib pelajar-pelajar kat surau macam biasa.
Masa tu baru aku nampak sesuatu yang pelik dan creepy di tempat imam antara bilik bilal dan bilik badar. Seorang pakcik macam pahlawan Jawa, tua, merenung tepat ke arah aku. Jelas, ya jelas sangat-sangat dan aku seorang saja yang nampak.
Then one of my Naqib tegur aku, then Bad pun tegur aku. Dia tahu aku nampak benda tu kot? Entahlah.
Lepastu Naqib aku panggil ketua badar dan beberapa orang lagi bawa aku masuk bilik bilal dengan Bad sekali. Kan aku dah cakap benda tu ada kat antara bilik bilal tu. Bayangkan perasaan aku nak pergi ke arah dia tu dengan muka dia pandang aku saja. Cuak jugalah.
Bila dah masuk bilik itu, semua tanya aku kenapa. Aku pun tergagap-gagap cakap aku nampak benda tu. Diorang tanya dia kat mana dna saya kata "Dia kat dalam ni bang". Huhuhu, dia dah masuk dengan kitorang tadi. He aim me I guess, Bad ada kat depan aku.
Masa itu dia kata dia boleh ubatkan. Time dia ubat-ubatkan, badan dia seperti kena cucuk. Tahu apa dia kata, "benda tu keluar dari perut kau Dayat, dia tikam aku". Aku tak tahu dia nampak atau dia bohong aku sebab apa yang aku nampak, pakcik tu kat belakang.
Pakcik itu tengah tikam dia dan tembus perut. Aku tergamam je tengok. Muka pakcik itu sangat bengis, dengan kerut dan reput mukanya. Saya masih boleh bayangkan dia sewaktu sedang menulis ini.
Sejak dari kejadian itu, aku dah boleh nampak macam-macam kelibat. Hampir setiap hari aku nampak. Nak mandi semua tak senang.
One day, kawan aku yang lain, Bulat, pula meracau. Aku baru balik dari kelas masa itu, aku tanya kawan kenapa dia jadi macma tu. Diorang kata dia meracau sebab Bad tiba-tiba tumbuk locker besi. Mungkin dia terkejut dan trauma, so dia meracau.
Kes Bulat ini ambil masa yang lama juga untuk diselesaikan. Selepas aku balik dari solat asar di surau, ingatkan dah selesai. Bila aku masuk dorm, aku tengok Bulat terlantar saja di tilam dia dan Bad tengah ubatkan dia. Tetapi bukan itu saja yang aku nampak, aku nampak banyak sangat benda putih di hujung katil dia dan ada yang kecil duduk bermain gentel-gentel kaki Bulat ni.
Elok saja saya melangkah masuk, kesemua mereka memandang saya kemudian keluar ramai-ramai ikut tingkap pecah hujung dorm. Tetapi ada satu yang tak keluar dan dia adalah pakcik yang aku nampak sebelum itu.
Aku pun buat-buat tak nampak, kemudian bila aku naik atas katil (double decker), elok saja aku duduk pakcik itu datang kat aku dan berbisik mengenai sesuatu yang aku tak faham langsung.
Then aku tak ingat apa, blank sampai ke malam kot.
Kawan aku cerita balik, aku baring tapi mata tak pejam. Entah, tak ingat langsung. Sejak dari hari itu aku dah boleh rasa macam-macam di sekeliling aku dan ada beberapa ustaz cuba mengubat aku tetapi entahlah, masih rasa sepanjang kat sekolah itu.
Akhirnya sekali, dorm kitorang dari 20 tinggal 8 orang saja yang survive. Semua tidur satu bahagian dorm saja. Bad tu pun pindah dan sebelum itu dia sempat beritahu yang dia kena tu disebabkan ada benda itu yang berasal dari Jawa terkurung lama dalam locker dorm 15 itu. Dia gunakan Bad ini untuk keluar dari situ.
Tak tahu nak percaya 100% atau tidak. Ada yang percaya, ada yang whatever tetapi masih seramlah. Kes ini berlaku pada awal tahun 2009.
Sumber: @th3D4rkS1de
from The Reporter https://ift.tt/33QFZSB via IFTTT from Cerita Terkini Sensasi Dan Tepat https://ift.tt/2NtITae via IFTTT
3 notes
·
View notes
Text
Inner child
Masa kecil mempengaruhi kita saat dewasa, walau sudah berlalu tapi terekam jelas oleh pikiran bawah sadar. Menjadi sebuah kenangan yg tak lekang oleh waktu.
Akankah keceriaan itu kembali lagi? Tawa dan canda yg telah lama terkikis oleh situasi dan keadaan. Merenggut senyum seorang gadis belia yg bingung perkara apa yg sedang terjadi. Tatapannya kosong, miliknya yg berharga telah hilang, harapannya ada yg akan membelikan mainan baru atau berusaha menghiburnya, memberi jeda bahwa semua akan baik2 saja.
Namun, ia memilih diam tak mengadu apalagi merengek. Pikirnya itu hanya akan merepotkan orang dewasa. Nyatanya, perasaan anak kecil sangat halus dan sensitif. Beberapa orang dewasa menganggapnya sepele tapi tidak demikian dengan anak kecil, ingatan itu membekas didalam dirinya.
Itulah yg disebut trauma, ada yg menyadarinya, ada juga yg tidak. Tingkatan levelnya pun beragam untuk tiap2 individu. Semoga masa kecil kita menjadi pembelajaran yg berharga dan sebagai alasan mempersiapkan ilmu menjadi orang tua nantinya.
1 note
·
View note
Text
Toxic
tak perlu khawatir ku hanya terluka
terbiasa tuk pura-pura tertawa
namun, bolehkah sekali saja ku menangis
sebelum kembali membohongi diri
terngiang-terngiang...
abis baca berita viral. mantaps ya... ironi
kekerasan fisik, seksual, dan verbal. mantaps. masih pacaran.
tiap kali nemu kaya gini, suka bingung nentuin pelaku sama korbannya.
karena ini tuh peran ganda
korban sekaligus pelaku. dan pelaku sekaligus korban.
mereka gak layak banget mendapatkan perlakuan kaya gitu...
dan mereka juga gak layak banget memperlakukan diri mereka seperti itu, gak baik (Sorry to say)
mungkin ini yang dimaksud lingkaran setan ya...
"kaya hidup lo lebih baik aja ni, komen kaya gitu..."
ya enggak sih, kita tuh sebenernya karena masih hidup jadi memiliki beragam ujian dan permasalahan, sesuai dengan kesanggupan dan "tingkatan" misalnyaa mungkin... yekali anak 3 tahun ujiannya jodoh wkwkwkw
sebatas rindu main aja kali ya
cuma gue kalo lihat orang dapat ujian sekaligus "teguran" sih sebenernya ya yang lebih tepat karena kesalahanya dan zalim sihh sama diri sendiri... kaya ngenes aja gitu ya, kasian...
belum rugi fisik, mental juga.. dan dirampas sama orang yang ga berhak sama sekali, itu tuh kaya rugi yang sangat menyakitkan
tapi jangan putus asa ya dari rahmatNya Allah..
kalian selalu punya kesempatan bahkan lebih besar dari siapapun... kalau benar-benar diambil celah itu untuk tobat, mengakui kesalahan dan mengobati luka dan diri...
"Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertobat setelah itu dan memperbaiki (dirinya), sungguh, Tuhanmu setelah itu benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang." QS An-nahl 119
suka heran sebenernya, apa yang dicari dari berpacaran, apalagi misalnya konotasi abege banget lah.. aku aja ngeliat orang pacaran waktu aku SMP, jujur aku yang trauma. padahal aku enggak, karena aku lihat "kekerasan" dan "eksploitasi" disitu tapi mereka tuh gak paham, sama sih kaya aku ga paham kala itu,
cuma aku ngerasanya, walau masih kecil aku sebagi perempuan merasa hina banget sih, setelah kepapar, melihat dengan mata kepala sendiri, realitas yang ada.. buru2 pulang dan kaya mandi berkali kali tapi ga merasa bersih.. aneh kan, bukan gue, tapi gue yang trauma wwkwk
iam too sensitive, i know...
tapi ga bisa ngomong cuma diem aja, udah kena loh mental gue, gimana kalian yang berganti-ganti pasangan diusia yang amat muda... masyallah, semoga Allah memberi hidayah dan pertolongannya untuk kalian...
dicintai? dengan kaya gitu, aneh banget sih
tapi mungkin ya, hal yang aku syukuri, kenapa aku emang ga pernah merasa butuh atau FOMO gitu kan... ya iseng aja.. tapi aku tuh enggak butuh dan takut malah, mungkin karena aku selalu mendapatkan kasih sayang yang cukup kali ya, dan perhatian yang sangatt kelebihan sebenernya, alhamdulillah... :")
papah adalah ayah yang sangat perhatian kepada hal-hal kecil yang aku hadapi, aku gak punya kakak laki-laki memang tapi aku punya om yang sangat dekat sama aku, dan ga cuma sekedar aja.. karena kesibukan aku bahkan lebih sering menghabiskan waktu sama om sih, belajar naik sepeda, dianterin kemana-mana, sampai belajar naik motor juga sama om..
bahkan saat ada yang ke rumah, om aku tuh selalu pasang badan buat belain suara aku against keluarga besar... pokoknya aku ga kekurangan kasih sayang kali ya, jadi full tank aku...
ya walaupun tetap akhir-akhir merasa butuh, hehe... tapi bukan karena kekurangan kasih sayang, lebih tepatnya ingin lifted up dan berbagi "pemikiran" dan tindakan against world? wkwkw
pengen nge-tim...
ya mungkin itu kali ya, dan mungkin kenapa mereka berpacaran dan menyebabkan kerusakan pada diri mereka dan ketergantungan yang sangat toxic itu, ya mungkin karena itu kali ya, kekurangan figur kah?
semoga jadi pembelajaran sih... aaamiin...
gak mau ngejudge juga, setiap orang tuh kaya punya faktor resiko gitu, cuma menyayangkan aja kalo sampai terjebak kesitu apalagi kalau perempuan, kasian :")
padahal laki-laki juga ya, kasian mentalnya bukan "manusia" lagi soalnya tapi udah transformed jadi "iblis" lebih kasian lagi sih sebenernya, heheheehehe
tapi semoga Allah memberi petunjuk kepada semuanya, aamiin...
semangattt yuk bisa yukk bisaaaaa...
bismillahhhh...!!!!!!
0 notes
Text
Open-Minded #3 "Rasa Takut"
Setiap orang tentu memiliki rasa takutnya masing-masing. Ada yang Takut akan keramaian, kehilangan, kesepian, kesunyian dan kesendirian. Takut dengan dirinya sendiri, takut dengan orang lain. Takut dengan apa yang telah ia lakukan atau takut akan yang dilakukan orang lain kepadanya.
Namun untuk semua ketakutan yang dialami setiap orang memiliki caranya tersendiri untuk melawan rasa takutnya. ada yang berusaha melupakan rasa takut itu, ada yang lebih memikirkan hal positif ke depannya untuk dirinya. Ada yang mencari teman dan sekedar bermain agar tidak takut lagi, bahkan ada yang melawan rasa takutnya itu dengan memilih untuk sendiri. Tiap orang pasti memiliki caranya masing-masing.
Sebenarnya rasa takut itu ada karena disebabkan oleh pikiran ia sendiri. Takut itu ada juga sebenarnya karena trauma yang ia alami, ntah di masa lalu ataupun di masa kini yang disebabkan karena orang disekitarnya. Orang yang ia pikir itu sama namun tiap orang itu beda, tiap orang ada yang baik, ada yang jahat. Ada yang memang baik tapi karena kondisi ia harus jahat. Ada yang jahat karena rasa sakit yang ia alami dan akhirnya ia perlakukan lagi hal yang sama kepada orang lain. Untuk kamu yang polos dan lugu ataupun memilih untuk menjadi seperti itu tentunya akan merasakan rasa sakit yang menyakitkan. Tapi kalau kamu orang yang polos dan lugu yang merasa tidak apalah merasakan itu semua. Itu pilihanmu. Menyakitkan kan? Pasti menyakitkan tapi kalau kamu kuat dan tegar. Tak apalah. Tiap orang punya perasaannya masing-masing. Ada yang punya perasaan seperti kapas, ada yang seperti batu dan mungkin ada yang seperti karet. Hahaha….
Ketakutan setiap orang tentunya punya tingkatan masing-masing, ada yang ketakutannya parah sekali, dan ada yang ketakutannya biasa saja. Ketakutan yang parah tentunya akan berdampak pada kehidupannya sehari-hari, mengganggu aktivitasnya, mengganggu kegiatan yang biasa ia lakukan tiap harinya dan bahkan mengacaukan dirinya sendiri. Sungguh mengerikan bukan? Itulah ketakutan.
Jadi jangan suka menakuti orang yah.. menakuti dengan segala macam cara, jangan dan jangan pernah lakukan itu. Dan untuk orang yang berada di fase ini tetap kuat dan jangan takut. Tenanglah.
0 notes
Text
Sebuah tulisan sebelum tidur #3
Suatu hari suami bercerita tentang hasil meetingnya bersama seorang teman lama. Kemudian sampai pada sebuah berita yang membuat kami berdua ikut berduka.
“Mereka mau pisah”
Aku cukup tersentak.
Dua tahun lalu kami pernah bertemu mereka beberapa kali, salah satunya di hotel mulia Jakarta. Mereka berdua tampak sangat serasi sebagai pasangan. Anak-anak yang ganteng dan cantik membuat hidup mereka terlihat sempurna. Ganteng dan cantik, mapan, kuliah pascasarjana sampai ke eropa, dan berasal dari keluarga berada.
Apa kurangnya? Mengapa harus berpisah?
Mendengar cerita yang pak suami utarakan aku mengerti bahwa tidak mudah untuk mereka beradaptasi dengan situasi sulit saat ini. Di sisi lain mereka tidak membangun pondasi komunikasi sebaik mungkin. Sang istri katanya abusive kepada anak mereka. Sampai suatu ketika dia melakukan sebuah perlakuan yang membahayakan diri sang anak dan suami tidak bisa menerima hal tersebut.
“Kalau aku jadi suaminya, aku juga marah sih. Anakku digituin kan bahaya..”, kata pak suami mencoba menempatkan posisinya menjadi sang teman.
“Pasti ada triggernya kenapa istrinya jadi pemarah dan abusive ke anak2…temen kamu apa udah ajak ngobrol istrinya heart to heart?”
“Gatau..”,
Ya tentu saja dia gatau.. laki-laki dihadapanku ini punya kesamaan dengan aku yang ga mau kepo dengan hidup orang lain. Cukup sebatas apa yang diceritakan dan kita boleh tahu saja. Tidak akan mungkin dia berani bertanya-tanya.
“Makanya aku ga berani kasih advice apa-apa. Aku gatau kondisi real dan utuhnya gimana. Aku dengerin aja dia cerita.”
Sang istri yang terbiasa hidup berada memang harus sedikit bersabar dengan proses perpindahan mereka dari Eropa ke Indonesia. Suami harus meniti karir lagi setelah menyelesaikan studi. Mereka punya rumah tapi entah mengapa katanya sudah cukup lama mereka hidup di apartemen. Mungkin samg istri yang tadinya aktif berkegiatan cukup tertekan dengan kenyataan harus di rumah saja sepanjang hari mengurusi dua balita. Menjadi ibu rumah tangga jika tidak berhati-hati bisa membuat sebagian orang merasa “gila”. Rutinitas yang monoton, suara berisik tiada henti, kelelahan mengurus anak dan rumah, melayani suami, dan sebagainya bukanlah lerkara mudah dilakukan. Mungkin hal ini lah yang memicu pertengkaran dan rusaknya mawaddah dalam pernikahan. Mungkin sang suami tidak peka akan kondisi istri karena merasa dia pun sedang lelah berjuang. Tapi jika masing-masing merasa paling lelah dan paling besar kontribusinya tentu saja hal ini alih alih menimbulkan cinta dan rasa terimakasih melainkan memicu rasa kesal dan marah pasangan..
“Tapi di laporan gugatannya ditulis alasannya karena si temenku ini kdrt dan suka main perempuan.”
“Emang dia gitu?”
“Ya ngga lah.”
“Sekarang dia lagi usaha gimana biar pengasuhan anaknya jatuh ke dia. Anaknya juga sudah takut dengan ibunya…
“…Oh iya dia juga sempat dipukulin sama bapak mertuanya dan dikata-katain ga mampu jadi pemimpin. Padahal belum ngobrol tabayyun dll”
Kemarin si teman suami menelpon dan meminta saran. Oknum di pengadilan meminta sejumlah uang jika si suami ingin menang dalam hak pengasuhan anak. Masalahnya lagi ternyata, dalam persidangan perdata seperti ini bukti-bukti dipaparkan setelah penetapan keputusan. Di satu sisi dia tahu suap adalah hal terlarang. Tapi di sisi lain jika dia dibuat kalah maka dia tidak akan bisa bertemu dengan anaknya sampai usia anaknya 16/17 tahun. Apalagi dia tahu ibu si anak abusive dan itu bukanlah hal baik untuk tumbuh kembang jiwa anaknya.
Kita berdua juga jadi serba salah.
Tidak ada perpisahan yang baik-baik. Karena jika memang baik mengapa harus berpisah?
Ada tiga hal dalam pernikahan yang menurut aku tidak bisa ditolerir dan jika bisa berarti tingkatan sabar dan takwanya seseorang pasti sudah amat sangat bagus.
Murtad alias perbedaan keyakinan, kekerasan dalam rumah tangga dan perselingkuhan. Selebihnya inshaAllah jika memang kedua pihak masih ada keinginan mempertahankan rumahtangga, aku yakin masih bisa diperbaiki.
Tapi jika memang sudah sulit untuk menumbuhkan kembali cinta yang ada, sulit untuk membangun kembali bangunan yang sempat rubuh, sehingga jika dipaksakan tetap bersama hanya menimbulkan kesakitan entah dari si pasangan ataupun anak-anak, maka perpisahan jelas jalan terakhir yang baik.
Anak yang tumbuh melihat orangtua yang selalu bertengkar dan ribut hanya akan menghasilkan anak-anak yang penuh dengan luka di jiwanya, trauma dan sebagainya.
Pernikahan itu murah dan mudah. Perceraian itu mahal dan sulit.
Sebuah tulisan sebelum tidur #3 selesai.
0 notes
Text
Cara Mengobati Sindrom Asherman
Sindrom asherman merupakan kondisi terjadinya gangguan Rahim yang biasanya ditandai dengan adanya jaringan parut dan perlengketan di bagian dalam rahim. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya proses cedera atau trauma yang pernah terjadi di rahim. Sindrom ini merupakan kondisi yang sangat jarang terjadi.
Sebagian besar kasus Sindrom Asherman (sekitar 90 persen) terjadi setelah tindakan dilatasi dan kuretase. Tindakan ini merupakan tindakan yang lazim dilakukan pada kondisi abortus inkomplit (keguguran dengan sebagian sisa janin atau plasenta masih di dalam rahim), retensio plasenta (plasenta yang tak mau lepas dari rahim saat persalinan), atau abortus yang harus dilakukan karena pertimbangan medis.
Selain itu, sindrom Asherman juga bisa terjadi akibat operasi di daerah panggul, seperti operasi Caesar, operasi pengangkatan polip, atau operasi pengangkatan mioma.
Pengobatan Sindrom Asherman
Jaringan parut dan perlengkapan yang terjadi pada penyakit ini pada umumnya tidak dapat dihilangkan sepenuhnya. Meski demikian, bukan berarti kondisi ini tidak dapat diobati, penderita kondisi ini perlu mendapat pengobatan jika memang memiliki rencana kehamilan atau merasakan keluhan yang sangat mengganggu karena penyakit ini, berikut beberapa pengobatannya.
Histeroskopi
Umumnya tindakan yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit ini, tetapi juga dilakukan dokter dengan menggunakan instrumen untuk memotong dan mengangkat perlengkapan di rahim.
2. Pengobatan Hormonal
Pengobatan menggunakan hormon estrogen, pada umumnya diberikan untuk memperbaiki pertumbuhan jaringan yang terdapat di dalam rahim.
3. Antibiotik
Pemberian antibiotik dilakukan untuk mencegah infeksi pada rahim, hal ini penting dilakukan guna mencegah perlengketan di rahim semakin berat.
Sebelum melakukan pengobatan, sangat disarankan untuk melakukan pencegahan agar tidak terkena penyakit ini. Seseorang tidak akan terkena penyakit ini jika tidak pernah menjalani prosedur di rahim, seperti operasi atau kuretase. Meskipun terkadang kurtase dan operasi di rahim merupakan dua tindakan medis yang tidak bisa dihindari.
Untuk menurunkan risiko penyakit ini yang diakibatkan kuretase, pada umumnya dokter akan melakukan tindakan ini dipandu oleh USG. Tujuannya untuk meminimalkan cedera yang bisa terjadi pada dinding dalam rahim.
Gejala Sindrom Asherman
Pada umumnya gejala yang dialami oleh penderita sindrom ini seperti tidak mengalami menstruasi atau amenorrhea. Meski begitu sebagian kasus menyebutkan jika penderita masih merasa nyeri saat menstruasi, walaupun tidak keluar darah. Dalam kondisi ini penderita memang mengalami menstruasi, namun darah tidak keluar dari rahim karena terhambat jaringan perut.
Selain gangguan pada menstruasi, gejala sindrom ini juga bisa berupa kram hingga rasa nyeri perut yang parah. Penderita juga mengalami kesulitan untuk hamil, dalam artian mempertahankan kehamilan karena keguguran berulang. Ibu yang mengalami sindrom ini harus diawasi secara ketat oleh dokter karena berisiko mengalami masalah lain.
Seperti plasenta previa hingga pendarahan berlebih, namun pada beberapa wanita sindrom ini tidak menimbulkan gejala apapun. Selain itu siklus menstruasi pada sebagian penderita juga masih bisa berjalan dengan normal. Berdasarkan tingkat klasifikasinya, sindrom ini dibagi menjadi tiga jenis yakni ringan, sedang dan berat.
Perlu diketahui bahwa kondisi ringan terjadi jika perlengketan rongga rahim kurang dari sepertiga dan siklus menstruasi penderita bisa normal tetapi bisa juga hipomenorea. Pada kondisi sedang, lengket terjadi sebanyak sepertiga hingga dua pertiga rongga rahim dan penderita juga mengalami hipomenorea.
Sementara itu tingkatan berat muncul saat perlengketan mencakup lebih dari dua pertiga rongga rahim dan penderita mengalami amenorea. Untuk penderita di tingkat sedang hingga berat diklaim akan sulit untuk hamil dan melahirkan, sehingga diperlukan operasi untuk memperbaiki rongga rahim dan menstruasi kembali normal.
0 notes
Text
Kekerasan pada Perempuan dalam Bingkai BHS dan Kemiskinan Struktural
Objek studi: Kasus penganiayaan dan percobaan pemerkosaan pada anak perempuan
Fenomena kekerasan terhadap perempuan yang menimpa anak-anak maupun perempuan, dewasa ini sudah menjadi konsumsi public yang selalu diperbincangkan, diberitakan oleh media bahkan menjadi isi dari khutbah-khutbah pemuka agama. Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (KOMNAS Perempuan) mencatat, bahwa sejak tahun 2010 kekerasan terhadap perempuan (KtP) terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan angka yang terjadi antara tahun 2011 sampai tahun 2012 mencapai 35%. Untuk tahun 2015 jumlah kasus meningkat sebesar 9% dari tahun 2014. Sedangkan sebanyak 259.150 kasus kekerasan terhadap perempuan dilaporkan pada tahun 2016 dan mengalami kenaikan yang signifikan pada tahun 2017, dengan jumlah pengadu mencapai Angka 348.446 jumlah kekerasan (76% kekerasan seksual di ranah public atau komunitas dan 31% di ranah privat atau rumah tangga). Seluruh kasus yang terdata tersebut adalah serangkaian kasus yang dilaporkan oleh pihak korban maupun keluarga korban dan ini adalah jumlah kasus KtP yang dilaporkan, sedangkan yang tidak dilaporkan mungkin bisa lebih tinggi seperti halnya femomena gunung es.
Dari data terbaru yang didapatkan dalam catahu Komnas Perempuan (KP) di tahun 2018, Daerah Istimewa Yogyakarta (DI. Yogyakarta) berada di nomor 6 dalam tingkatan kasus kekerasan yang dilaporkan. Dari 13.384 jumlah kasus yang diterima oleh KP, 980 kasus terjadi di Yogyakarta dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Maraknya kasus kekerasan perempuan yang terjadi belakangan ini, sepertinya tidak membuat para Aparat Penegak Hukum (APH) bekerja lebih cepat dari biasanya. Pengalaman LBH sendiri dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan mengalami hambatan paling banyak di ranah APH. Bahwa banyak kasus perempuan yang mangkrak di kepolisian karena alasan yang tidak jelas, lambannya pemeriksaan dan proses penyelidikan maupun penyidikan, bahkan pada kasus tertentu seperti pemerkosaan dan KDRT, persepsi yang dibangun oleh kepolisian sangat terlihat bias gender.
Seperti kasus yang masuk pada bulan April di tahun 2017, LBH menerima pengaduan tentang kasus penganiyaan dan percobaan pemerkosaan pada seorang anak perempuan berinisial PNH (16 thn pada saat kejadian). Pada tanggal 14 April 2017, P mengalami penganiyaan dan percobaan pemerkosaan di kamar tersangka Yoga (19 thn) pada jam 2 siang. Merasa terpaksa dengan kondisi kamar yang sempit dan pintu yang terkunci, PNH mencoba meronta tetapi tidak berhasil karena Yoga mulai memukuli dan mencekik lehernya. PNH berhasil keluar dari rumah tersangka dengan kondisi sudah tidak memakai jilbab, baju berantakan dan tanpa beralas kaki.
Proses penanganan kasus a quo di tingkat Polresta Yogyakarta menghadapi kesulitan yang kami[1] anggap dalam hal ini adalah kesulitan yang sengaja dilakukan oleh APH. Terlihat dari proses penyelidikan dan penyidikan yang berbelit-belit. Awal proses BAP yang dilakukan pada saksi korban, keluarga saksi korban dan tersangka tidak mengalami hambatan waktu, tetapi kepolisian merasa kesulitan saat menghadirkan saksi lain hingga memakan waktu lebih dari 2 bulan. Disela proses penyidikan ini, beberapa kali pula polisi mengisyaratkan untuk adanya upaya damai antara pelaku dan korban. Kedatangan keluarga pelaku ke kediaman korban ditengarai merupakan arahan kepolisian, begitupula saat adanya upaya kepolisian untuk bertemu dengan kuasa hukum korban. Saat mendapatkan hasil visum dari Rumah sakit yang bunyinya negative, jelas sekali polisi meminta adanya upaya damai dan ditambah dengan penjelasan bahwa kasus ini bisa saja dihentikan karena kekurangan alat dan barang bukti.
Tidak sampai disini, upaya-upaya polisi untuk menghentikan proses penyidikan ini juga terlihat dari ketidak seriusan polisi dalam proses BAP dan penetapan pasal yang diberikan pada pelaku. Dari keterangan saksi korban sudah jelas bahwa tidak hanya penganiyaan saja yang dia alami, tapi ada upaya percobaan pemerkosaan yang dilakukan oleh pelaku. Hal ini tidak di indahkan oleh polisi bahkan ketika kuasa hukum sudah mengingatkan berkali-kali. Saat proses pelimpahan perkara ke kejaksaan, kejaksaan negeri Yogyakarta meminta untuk dilakukannya BAP ulang karena melihat adanya hal yang tidak diakomodir oleh kepolisian, hal tersebut menyangkut dengan upaya percobaan pemerkosaan yang sudah penulis jelaskan diawal.
Yoga diduga melakukan tindak pidana penganiayaan dan percobaan pemerkosaan, dengan masing-masing pasal 351 ayat (1) KUHP tentang penganiyaan yang berbunyi “Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah” dan pasal 335 ayat (1) tentang kejahatan terhadap kemerdekaan orang yang berbunyi “Diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun atau denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah: barang siapa secara melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu, dengan memakai kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan, atau dengan memakai ancaman kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan, baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain;
Percobaan pemerkosaan pada anak-anak yang dilakukan Yoga juga bertentangan dengan Pasal 76D juncto Pasal 81 ayat (1) tentang tindak pidana melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 23 tahun 202 tentang Perlindungan Anak , juga melanggar Pasal 76E juncto Pasal 82 ayat (1) tentang tindak pidana melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian kebohongan atau membujuk anak melakukan perbuatan cabul .
Dari keseluruhan proses yang terjadi di ranah kepolisian, kami melihat tidak adanya keseriusan APH dalam penyelesaian kasus kekerasan khususnya pada anak perempuan. Kepolisian masih menganggap bahwa kasus seperti ini hanyalah kasus biasa yang dapat diselesaikan dengan jalur damai karena tidak menimbulkan kerugian yang bersifat materil. Adanya peraturan tentang implementasi HAM pada tugas-tugas kepolisian sepertinya tidak di indahkan dengan baik oleh setiap APH, terlebih pada level bawah dalam jenjang karir di kepolisian. Padahal, setiap kasus kekerasan seksusal yang menimpa para korban maupun setiap perkara yang masuk kedalam kepolisian, memerlukan penanganan yang serius dan berasaskan hak asasi manusia pada pintu pertamanya. Seperti pada kasus PNH ini, polisi pada tahap awal perkara sudah mengusulkan secara tersirat untuk dilakukan perdamaian pada kedua belah pihak dengan menyarankan keluarga tersangka untuk mendatangai rumah korban, padahal secara psikologis, pihak korban juga masih merasa emosi dan PNH masih merasakan trauma setelah kejadian.
Kasus penganiyaan dan percobaan pemerkosaan yang ditangani oleh LBH pada satu tahun silam ini akan penulis coba menganalisisnya dari kacamata kemiskinan structural dan Bantuan Hukum Struktural (BHS). Dimana, kedua pendekatan structural ini merupakan hal yang wajib dilakukan dalam tugas-tugas penanganan setiap kasus yang masuk di LBH Yogyakarta,
Kemiskinan struktural dan dampaknya pada kenakalan remaja
Yoga, seorang pemuda berusia 19 tahun pada saat kejadian merupakan kawan bermain sehari-hari dari korban PNH, yang berumur 16 tahun. Seperti kebanyakan remaja pada umumnya, kegiatan mereka setiap harinya hanya bermain, kongkow dan melakukan banyak hal hanya untuk bersenang-senang. Yoga tinggal di daerah Bintaran dengan pekerjaan sehari-hari menjaga gereja dan menjadi petugas parkir. PNH sebagai seorang remaja putri merupakan salah satu anak yang mengalami putus sekolah dan enggan untuk melanjutkannya. Mereka berdua tergabung dalam satu kelompok permainan dengan beberapa teman lain yang berisikan anak-anak putus sekolah dan biasa bermain di jalanan.
Dari cerita singkat yang dituturkan korban, diketahui bahwa awal mula kejadian adalah saat pelaku dan korban sedang bermain di rumah salah seorang teman mereka. Disitu, pelaku mencoba meminta korban menjadi pacarnya, tetapi ditolak. Tidak hanya itu saja, pelaku juga meminta korban untuk menciumnya tapi tetap ditolak oleh korban. Disinilah emosi pelaku mulai naik dan berakhir pada penganiyaan dan percobaan pemerkosaan yang dilakukan di kamar pelaku.
Perangai remaja yang seperti ini dapat menjadi sebuah titik ukur kenakalan remaja pada umumnya, bisa dilihat dari ketidakstabilan emosi yang didukung pula oleh lingkungan sekitar mereka sehingga dapat menimbulkan kejahatan-kejahatan khas para remaja. Sebuah istilah Juvenile Delinquency yang diartikan sebagai perilaku jahat atau kejahatan atau kenakalan anak-anak muda, adalah sebuah istilah yang dilekatkan pada gejala sakit secara social pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk tingkah-laku yang menyimpang.[2] Gangguan masa remaja dan anak-anak yang disebut sebagai childhood disorder dan menimbulkan penderitaan emosional minor serta gangguan jiwa yang lain pada pelakunya, lamban laun dapat berkembang menjadi kejahatan yang mereka anggap bukan kejahatan. Kejahatan yang dilakukan oleh remaja pada intinya merupakan produk dari kondisi masyarakatnya dengan segala pergolakan social yang ada di dalamnya.[3]
Pengaruh social dan kultural memainkan peranan yang besar dalam pembentukan atau pengkondisian tingkah laku criminal anak-anak remaja. Perilaku anak remaja ini menunjukan tanda-tanda kurang atau tidak adanya konformitas terhadap norma-norma social. Angka tertinggi tindak kejahatan ada pada usia 15-19 tahun dan rata-rata akan berakhir diumur 21 tahun saat keadaan psikologis sudah semakin membaik. Yoga dan PNH pada saat kejadian masuk kedalam masa emas remaja dengan segala problematikanya; kondisi psikologis yang sering berubah-ubah dan keinginan untuk memiliki pasangan yang disebabkan oleh tren lingkungan sekitar yang kadang memaksa mereka untuk melakukan hal yang menyimpang secara social untuk memuaskan keinginan mereka.
Perilaku remaja yang menyimpang seperti ini bisa saja terjadi karena pengaruh keluarga terdekat mereka. Keluarga sebagai sebuah kelompok terkecil dalam masyarakat memainkan peran yang penting dalam proses tumbuh kembang anak remaja. Yoga dan PNH dibesarkan dalam keluarga dengan kondisi ekonomi menengah kebawah bahkan tergolong miskin sehingga memaksa mereka untuk berhenti sekolah. Orangtua PNH merupakan penjual makanan kecil di pinggir jalan yang disibukkan dengan pekerjaannya setiap hari untuk membiayai ke-5 anak mereka. Keluarga ini sebenarnya masih sanggup menyekolahkan PNH di tingkat SMA, tapi PNH sendiri yang memilih untuk keluar dari sekolah dengan alasan tidak mau membebani orangtuanya.
Terdapat korelasi yang sangat kuat antara kenakalan remaja yang dipengaruhi oleh kondisi social di lingkungan mereka dan kondisi keluarga mereka; kemiskinan yang menyebabkan putusnya sekolah sehingga berkurangnya pendidikan yang didapatkan anak dan kemiskinan yang menyebabkan pola perhatian keluarga yang berkurang untuk anaknya. Lingkungan yang tidak kondusif bagi remaja di usia keemasanya ini memaksa anak untuk bertingkah laku sesuai keinginannya tanpa mengetahui baik dan buruk dari apa yang mereka lakukan.
Berbicara tentang kemiskinan di Indonesia juga berarti berbicara tentang system kebijakan Negara yang selama ini mendominasi dan menghantui masyarakat yang tidak mampu, baik secara materi, fisik, ilmu pengetahuan maupun informasi. Istilah kemiskinan yang seperti ini juga disebut dengan kemiskinan struktural yang diartikan bahwa miskin bukan berarti karena ketidakmampuan seseorang sehingga ia menjadi miskin, tapi lebih karena ketidak mampuan system dalam struktur social masyarakat yang membuat seseorang menjadi miskin.
Berangkat dari hal ini, LBH Yogyakarta berpendapat bahwa Negara lah yang menjadi penanggungjawab bagi semua kalangan masyarakat yang ada tanpa mendiskriminasikan siapapun dan bagaimanapun mereka. Negara tidak dapat membedakan seorang individu yang menjadi warga negaranya hanya karena perbedaan Ras, jenis kelamin, orientasi seksual, status social, warna kulit dan hal lain yang lahir secara naluriah maupun pilihan tiap individu tersebut.
Dalam kasus yang menimpa keluarga PNH, terlihat adanya pengabaian Negara terhadap kondisi keluarga dan terhadap PNH sebagai individu. Mereka tidak memiliki rumah dan pekerjaan yang layak dan dipersulit oleh keadaan lingkungan sekitar yang membuat mereka masuk kedalam garis kemiskinan, yang secara tidak langsung juga berpengaruh pada tingkah laku anak.
Kekerasan Perempuan dalam Bantuan Hukum Struktural
Bantuan hukum structural (BHS) merupakan bantuan hukum luar biasa yang keluar dari jalur bantuan hukum konvensional sebagaimana biasanya. BHS secara eksplisit dikemukakan pertama kali oleh Prof Paul Moedikdo melalui pendekatan sosiologis yang memang dikuasainya.[4] Diawal berdirinya, LBH selalu bergelut menangani kasus-kasus yang berlatar belakang social dan politik. Para pendiri dan pengurus LBH serta para pembela umumnya sangat sadar bahwa bantuan hukum baik dalam tahap penyelidikan, penyidikan di kepolisian maupun kejaksaan serta di pengadilan sedikit atau banyak dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat structural seperti bias gender, afiliasi politik, diskrepansi ekonomi ( penguasaan terhadap sumber daya), kedekatan terhadap pusat-pusat kekuasaan baik di kalangan eksekutif, legislative maupun yudikatif.[5]
LBH dengan BHS nya banyak sekali melakukan kerja-kerja advokasi yang bersifat structural dengan tujuan tidak hanya memenangkan sebuah kasus tetapi juga menghasilkan perubahan yang lebih baik lagi di tataran pemerintah melalui kebijakannya dan ditataran para korban atau pun mereka yang berkasus didalamnya. Di LBH Yogyakarta, kita bisa melihat banyak kasus structural yang ditangani seperti kasus penggusuran warga atas pembangunan Kedung Ombo, kasus penggusuran lapak pekerja di Pasar Kembang dan beberapa kasus lain yang berdimensi perampasan hak-hak masyarakat oleh Negara. Kasus yang ditangani dengan pola BHS ini memiliki ciri spesifik; korban yang banyak, adanya perampasan hak oleh Negara dan menyebabkan kerugian baik materil maupun immaterial. Mereka yang dibantu datang dari berbagai macam golongan; kelompok buruh, petani, nelayan, rakyat miskin kota dan mereka yang berada dalam lapisan masyarakat miskin baik miskin secara materi, informasi, politik dan sebagainya.
Pengertian structural yang ada dalam BHS diartikan sebagai sebuah bantuan hukum masal yang melibatkan banyak orang. Paham ini mengakar bahkan hingga saat ini didalam fikiran beberapa pengabdi bantuan hukumnya. Lalu bagaimana dengan kasus individu yang masuk ke LBH? Apakah kasus individu ini tidak bisa dikaji dalam perspektif BHS? Bagaimana pola advokasinya jika seorang PBH LBH menganggap bahwa ini adalah kasus structural?
Nur Syahbani Katjasungkana, yang mulai aktif bekerja di LBH Jakarta pada awal tahun 1980 memperdebatkan beberapa pertanyaan diatas. Menurutnya, BHS yang diberikan kepada korban individu itu bisa dilakukan, karena bantuan hukum ini tidak hanya bermanfaat bagi individu itu saja, tapi juga bagi orang-orang yang ada dalam satu kategori dengannya. Ada kasus individu yang dapat diperkirakan implikasinya luas dan banyak serta dapat berdampak pada orang banyak.
Jika kita melihat tujuan dasar BHS, tujuan akhirnya adalah mengubah peraturan sehingga berpihak pada masyarakat miskin dan marjinal. Bersamaan dengan itu pula kita tidak akan pernah keluar dari upaya untuk mengubah tiga elemen dasar system hukum tersebut, yaitu: mengubah peraturannya (legal content), mengubah sikap penegak hukumnya (policy maker), dan mengubah masyarakatnya. Hal ini lah yang menjadi pijakan dasar dalam bantuan-bantuan hukum structural, yang juga bisa dipakai dalam kasus-kasus individu.
Seperti kasus a quo yang dialami oleh PNH. Kasus ini sangat kental dengan nuansa kasus individual yang menimpa masyarakat miskin. Keterbatasan ekonomi mengurangi perhatian orang tua pada anak, pendidikan formal anak terputus, pendidikan karakter dari orangtua tidak ada, pengabaiaan masyarakat terhadap anak putus sekolah, dan berakhir pada perilaku menyimpang secara social pada anak yang dapat menimbulkan masalah dan memunculkan tindakan kriminal.
Stigma masyarakat terhadap anak dengan latar belakang seperti ini banyak dijumpai di kota-kota besar yang punya persentase kasus kriminal sangat banyak. Hal ini juga secara tidak langsung berdampak pada pola pikir APH nya yang menganggap bahwa kasus seperti ini hanyalah kasus kecil dan akan selesai dengan jalur damai saja. Ditambah lagi, dengan posisi PNH sebagai seorang remaja perempuan yang mereka anggap “nakal” sehingga memungkinkan adanya perbuatan seperti kasus a quo yang dilakukan orang lain terhadap dirinya.
BHS dalam kasus ini dimulai dari penyadaran APH untuk tidak menganggap remeh kasus yang menimpa anak perempuan, apalagi kasus ini tidak hanya sekedar penyiksaan tapi juga sudah merambah pada percobaan pemerkosaan. Jika kita menilik pada Bantuan Hukum Gender Struktural (BHGS) yang diperkenalkan oleh Nursyahbani di akhir tahun 1990 an di LBH Jakarta, setiap bantuan hukum yang diberikan pada perempuan korban kekerasan haruslah berdasarkan pada prinsip-prinsip dalam Feminist Legal Theory. Teori ini adalah sebuah alat untuk membaca undang-undang dengan mengajukan beberapa pertanyaan kritis atas implikasinya bagi kemanfaatan perempuan. [6]
Penyadaran hukum dan pentingnya kasus ini ditangani dengan baik bukan saja dilakukan LBH Yogyakarta pada tataran APH nya saja, tetapi juga bagaimana hal ini dapat menjadi pelajaran bagi keluarga korban. Pendidikan hukum secara personal dilakukan pada keluarga ini untuk membangkitkan kesadaran akan pentingnya hukum dan proses hukum yang sesuai dengan ketentuan Undang-undang. Hal ini tidak mudah, mengingat keterbatasan keluarga dalam mengolah informasi yang diberikan dan tekanan dari pihak pelaku yang sering membuat korban dan keluarganya merasa ingin menyerah.
Dua proses ini yang setidaknya sudah dilakukan oleh kami dalam penanganan kasus PNH dilihat dari pendekatan structural. Yang menjadi kendala bahkan untuk kasus lain yang sejenisnya adalah penyebaran isu-isu structural ini melalui skema kampanye. Bagaimana sebuah isu kekerasan perempuan dapat dikemas dengan apik sehingga pesan yang ingin ditonjolkan tetap ada tanpa menyinggung ranah personal korban. karena lingkup kerja BHS dalam kasus sipil dan politik yang terkesan tertutup, sering kali tim yang berada didalamnya susah untuk menerapkan kerja-kerja BHS dalam hal pengorganisasian dan kampanye. Disinilah letak pentingnya strategi baru yang diperlukan bagi para PBH LBH khususnya LBH Yogyakarta dalam penanganan kasus-kasus sipol sehingga tetap mengedepankan marwah-marwah bantuan hukum struktutal.
1 note
·
View note
Text
0 notes
Text
'Ada patient mati sebab heart attack tengok gambar tu' - Netizen selar individu upload gambar tangan berlubang di media sosial
Tidak dinafikan sememangnya geli mata melihat gambar-gambar badan manusia yang dipenuhi dengan lubang-lubang di mana di dalamnya kelihatan seperti ada ulat.
Ramai yang tahu bahawa gambar seperti itu bukanlah gambar sebenar. Sebaliknya disunting (bunga teratai ditempel pada gambar anggota badan manusia) bagi menimbulkan rasa meremang di kalangan netizen yang melihatnya. Tetapi tahukah anda? Tindakan seperti itu boleh menyebabkan seseorang yang menghidap trypophobia itu terjejas teruk?
Bagi anda, mungkin tiada apa-apa. Tetapi bagi golongan ini, ia boleh mendatangkan kesan dan akibat yang sangat buruk.
Semalam, seorang pengguna Twitter menyeru orang ramai tidak lagi memuat naik gambar seperti itu kerana rakannya mengalami trauma teruk selepas melihat gambar tersebut.
"Boleh tak semua (tolong) stop post tangan berlubang tu? Korang post, retweet memanglah okay sebab korang tak rasa kena panic attack tu. Janganlah seksa orang macam tu.
"Aku je ke okay tengok?"
"Aku je ke tak meremang?"
"Aku je ke suka?"
"Eh babi! Stop all that shit boleh tak? Kesian dekat orang lain. Common sense pun susah ke? Halamak. Tryophobia itu wujud ye, common sense takde ke ha? Goblok, anjir," katanya.
boleh tak semua stop post tangan berlubang tu, korang post rt memang lah okay sebb korang tak rasa kena panic attack tu. jangan la seksa orang macam tu. "aku je ke okay tengok" "aku je ke tak meremang" "aku je ke suka" eh babi STOP ALL THAT SHIT BOLEH TAK. KESIAN DEKAT ORANG LAIN pic.twitter.com/8JF7QBt5Bm
— hun 🍯 (@ainaalisha_) April 24, 2019
Berkongsi pengalaman yang sama, Adnan Hisham berkata, sewaktu dia berada di tingkatan tiga pernah ditunjukkan gambar seperti itu oleh rakannya.
"Dari kelas sampai hostel, aku jadi macam orang gila tergaru-garu sebab teringat benda tu. Please sahabat dunia maya, hentikan dan tanamkan sifat common sense.
"Kepada yang tak rasa tyrophobia ini, korang bertuah. Kitorang yang merasa ini seksa gila. Harap fahamlah.
"Sampai sekarang rasa fobia. Sometimes rasa macam nak bunuh diri. Lantaklah nak cakap aku over ke apa tetapi sumpah benda-benda ini memang f**ked up," katanya.
Masa form 3 dulu aku ingat lagi member tunjuk gambar tu. Dari kelas sampai hostel aku jadi macam orang gila tergaru garu sebabkan teringat benda tu. Pls sahabat dunia maya, hentikan 🙏 tanamkan sifat common sense https://t.co/Wn5od8KG07
— Adnan Hisham (@adnanhishammm) April 24, 2019
Ramai lagi netizen kongsi pengalaman dan kesan pada diri mereka.
Ya Allah yesss. I cry everytime i got this. And people still playing around with it. I can feel it on my hands. And its always in my mind after that. Pleaseee. not even funny to us. 😭😭 https://t.co/dSY4NE0FEN
— oni (@nadiahaunii) April 24, 2019
Aku pernah ada fobia ni.. Kau tahu tak 3 hari 3 malam aku baca yassin.. Yes, tak memain aku betul2 baca yassin.. Sebab masa tu ada orang tunjuk benda tu kat aku.. Pastu aku ada rasa dendam and aku buat kat orang lain.. Hurmm. Orang lain buat orang lain kena.. https://t.co/Oayzbs79SO
— ⚡ (@aisyahmad31) April 24, 2019
Eh tak tipu. Try pho phobias patients ada yang mati sebab heart attack tengok gambar gambar tu. They will start hurting themselves first such as garu sampai luka or berdarah bcs ‘allergic’ dengan gambar tu. Other’s phobias people aswell. Jangan buat main.
— SR (@syeerazak) April 24, 2019
Cara mengatasinya?
If u ever feels that, follow this steps: Take a deep breath few times slowly till u stop shaking and heartbeat back to normal. Then, u can also try progressive muscle relaxation (yoga), or simply take a long soothing shower to clear ur mind (paling senang).
— SR (@syeerazak) April 24, 2019
Demi Allah, sy bgtau method ni berkesan terhadap sy. Cubalah. Kalau berkesan, ia datang dari Allah dan pembikin video. Harap membantu semua. https://t.co/xWlkTHdcqL
— 📵 (@zvyvxy) April 24, 2019
Next time kalau bulu roma still naik bila tgk images tu, just sentuh bahu, tangan sendiri banyak kali. InsyaAllah, dengan izin Allah dia tak lah seteruk skala 10 mcm sebelum tu. Now, rasa mcm nak zoom lg dalam lubang semua tu. Hehe
— 📵 (@zvyvxy) April 24, 2019
from The Reporter http://bit.ly/2ZuX6as via IFTTT from Cerita Terkini Sensasi Dan Tepat http://bit.ly/2L2eIaF via IFTTT
2 notes
·
View notes
Text
Kamuflase Kesaradan Kolektif
Die, sejarah ditulis oleh para pemenang. Namun tak berlaku lagi, bagi sebuah peradaban yang sehat. Jerman merupakan salah satu contoh negara yang menghidupkan sejarah dengan memorialisasi, yaitu mendirikan situs-situs ingatan, baik dalam bentuk fisik, maupun non-fisik. Fisik, misalnya monumen, museum, dan lain-lain. Non fisik, misalnya: penulisan sejarah dengan objektif dan mengakui para Liyan, penulisan buku sastra, pembuatan film, pengajaran sejarah dalam kurikulum-kurikulum sekolah dan universitas, dan lain-lain. Teori bahwa negara besar adalah negara yang agung, terbantahkan oleh satu contoh ini. Negara yang besar, adalah negara yang mengakui kecacatan dan dosa-dosanya di masa lampau. Sejarah bukan sekedar ulasan masa lalu, lebih dari itu mengandung konsep dan ruang kritis dalam narasi. Ruang kritis ini, sayangnya, telah lama menjadi korban dari dinamika sosial yang menghilangkan mereka dari konten dan konsep tentang sejarah itu sendiri. Ruang yang hilang tersebut melahirkan amnesia sosial, yang kemudian melahirkan kesadaran sejarah yang palsu (pseudo-historical consciousness). Amnesia sosial merupakan terminologi yang diciptakan untuk mengingat apa yang hilang dalam memori kolektif masyarakat. Amnesia sosial ialah hasil dari represi memori yang dipaksakan, ketidakpedulian, perubahan situasi, atau impunitas yang dilakukan oleh kelompok tertentu dalam usaha menghapus jejak kejahatan di masa lalu dalam sejarah. Amnesia sosial terjadi jika sebuah masyarakat, atau warga negara, mengalami trauma hebat atas kejahatan-kejahatan yang pernah dilakukan oleh aktor-aktor politik atau penguasa sebelumnya. Pemaksaan atas penghapusan memori ini mengubah identitas, dan pada tingkatan terburuk, merusak konstruksi identitas. Usaha-usaha untuk melawan amnesia sosial ini biasanya dilakukan dengan protes, kisah-kisah, memori lokal, nostalgia memori, memorialiasi, dan penulisan karya sastra—jika penulisan sejarah formal tidak dimungkinkan. Amnesia sosial dapat dilawan dengan “politik memori”. Politik memori merupakan alat yang digunakan untuk merekam, mengingat atau mengedit dan mengkonstruksi sebuah versi fakta sejarah yang sebelumnya: dihilangkan, dikaburkan, dan disembunyikan (Nasrallah, 2005). Politik memori berupa strategi kolektif bagaimana kebenaran objektif dan ingatan dapat dihidupkan kembali untuk menegakkan keadilan dan merestorasi hak-hak ‘korban’ yang sebelumnya diabaikan dan ditindas begitu saja. Melawan amnesia sosial merupakan perihal penting dari kesehatan sebuah peradaban, karena yang melupakan kejahatan di masa lalu, biasanya akan mengulangi kejahatan tersebut di masa yang akan datang. Percakapan sejarah dapat dimulai dengan autobiografi yang dituliskan melalui puisi atau penulisan karya genre sastra lainnya untuk membantu mengungkap kembali narasi kekerasan itu sebagai figur yang tidak merusak dan melahirkan traumatik dalam masyarakat. Politik memori hadir untuk melawan amnesia sosial yang akut dalam wilayah pasca konflik, seperti Aceh, papua, atau daerah di Indonesia lainnya yang sering me-labeli individu atas dasar perbedaan gender. Dengannya lidah lebih perkasa dari laras senjata. Darinya tulisan merupakan senjata yang digunakan untuk menundukkan kembali kekerasan-kekerasan yang pernah terjadi di masa lalu. Melupakan, dalam teori psikologi, telah disamakan dengan impunitas—ketakterjamahan pelaku kejahatan terhadap hukuman. Impunitas dan amnesia sosial memberikan jalan kepada penjahat-penjahat kemanusiaan lepas dan melarikan diri dari tanggung jawab hukum yang harus dia pikul sebagai ganjarannya. Impunitas secara moral dan politik sangat berbahaya bagi kelangsungan sebuah negara, karena dia akan abai, atau bahkan, menjadikan kembali penjahat tersebut sebagai penguasa baru dengan wajah baru yang dipermak. Suara perempuan merupakan salah satu lokus yang selama ini banyak dihilangkan dalam penyakit akut amnesia sosial. Mengapa? Karena perempuan sulit menarasikan pengalamannya dalam narasi politik dan narasi formal. Dalam filsafat feminisme, kemudian dikenal, bahwa yang personal atas perempuan merupakan perihal yang politis, the personal is political (yang dipopulerkan oleh Carol Hanisch di tahun 1969). “Memori budaya” perempuan dibangun atas praktik-praktik representasi yang sifatnya personal dan berangkat dari fragmen-fragmen pengalaman. Ecriture feminine (meminjam Helene Cixous), merupakan pengumuman, bahwa yang “rasional” bukan satu-satunya sumber kebenaran. Bahwa “pengalaman” juga merupakan sumber kebenaran. Praktik-praktik sitasi, memorialisasi, jejak-jejak autobiografis baik dalam puisi, novel, drama juga merupakan usaha-usaha perempuan untuk menceritakan, menarasikan, dan menyusun sejarah yang selama ini dipinggirkan oleh sejarah formal negara yang sifatnya masih sangat bias dan patriarkis. Memori dan konstruksi identitas perempuan diasah melalui narasi-narasi yang mencatat, merekam, dan menyimpan segala yang semena-mena. … Jangan naif, Puan. Gunakan pedang pikirmu membaca realita ini Tentang kemerdekaan dari luka sejarah tentang damai dari kebodohan dan kesewenang-wenangan tentang duduk semeja dengan kaum Cut Nyak Dhien tentang ramuan obat untuk rahim-rahim yang diperkosa tentang tangisan anak dhuafa untuk segelas susu. (zubaidah Djohar : Damai Siapa? 2010) .... Dengan ini dia membangun politik memorialisasi yang mencatat waktu dan ruang yang tak mungkin dijamah oleh sejarah formal. “Politik mengingat” ini membantu masyarakat “membaca” memori—bagaimana mereka mengontrol peristiwa-peristiwa traumatik dan penuh kekerasan dengan katarsis dan pelepasan. Dan dia juga memaksa peradaban untuk mengingat dan melupakan secara adil. Dengan cara ini nostalgia dibangun sebagai strategi “pendidikan”. Politik memori perlu dibangun, karena ia berfungsi untuk merehabilitasi dan mengusahakan rekonsiliasi dalam situasi pasca konflik. Bahkan, konflik internal yang sangat kejam di masa lalu dapat disembuhkan dengan politik memori. Selamat hari mengenang sosok ‘perempuan’. Walau ia telah di telan bumi, semoga rihlah-nya masih menggema di setiap sanubari, menggerakkan hati perempuan – perempuan yang lebih suka bersolek dari pada ‘berbenah diri’.
3 notes
·
View notes
Text
16 June 2021
Salam. Hai.
Bermula pagi tadi. Aku mimpi kejadian buruk or lebih tepatnya trauma lah ketika aku berada di tingkatan 2 masa dulu. Waktu2 itu dia punya perasaan kena palau, rasa bodoh dan tak berguna tu masuk dalam mimpi aku. Feeling tertekan ketika bermimpi dan tertekan ketika kejadian masa aku form 2 tu exactly the same lah. Cuma situasi mimpi dan kejadian sebenar tu lain sikit tp lebih kurang sama je sbnrnya. Key dia kena palau, org tak suka, aku sorg je tak pndai speaking n yg lain smua pndai sampai kan dorang discuss apa aku langsung tak faham sbb aku sorng je tak pndai english, pastu kena berlakon n presentation. Aku benci ingat memori hitam ni tapi nak buat mcmna allah tetap nak uji aku walau tengah mimpi. So bangun pagi i feel hurt gila. Kita taknak ingt tau . Tapi mimpi buatkan kita ingat kembali segala kepahitan. Bodoh kan?
Ok next. Hari ni aku happy. Actually malam tadi mata atas kiri aku bergetar tau walaupun aku malam tadi dlm keadaan marah nak mampos sbb triggered dgn sibling aku. Aku benci even dengar suara pun aku benci tgk muka dia lg aku benci. Maki2 aku sbb triggered sngt. Aku ni dah penat marah diri sndiri. Nape la yg aku panas hati sngt dgn betina tu. Puas mak aku nasihatkan aku lupakan benda da lepas tapi dendam aku pekat sangat lah. Even aku pun bengang gila dengn diri sendiri. Aku still feel hurt sepertimana ketika dia mula2 kutuk aku dulu. Perasaan sakit hati tu dtg jadi aku maki2 lah. Pedih nak mmpos sngt2 last2 mak aku marah aku. Aku pun mcm detached je roh aku dgn badan aku. Marah betul. Aku siap merajuk pegi bilik belakang skali (bilik yg ade wifi). Mak aku ckp tido situ la senang. Orang lain tak ganggu. Takde sape nak duduk situ. Aku pun plan nk tido situ berlantaikan lantai (biasa kita tido berlapikkan katil tilam kan), bilik tu takde katil. So aku mmg baring betul kat lantai. Pastu aku bangun nak g kencing. Alang2 tu lepas g toilet, aku tido kt bilik aku jelah. Tak jadi nak tido bilik belakang. Aku bengang sebab bila aku bercakap, dorang complaint aku ni bising lah. Sakit hati lah. Pastu kutuk2 peribadi aku yg lain. Pastu skrg dia bising memekak cakap kuat tak pe plak. Pdhl aku ngantuk gila dah tp dia siap bergelak ketawa bahagia sngt dpt sakitkan hati aku lah tu bangang betol. Masa aku nak tido sibok2 nak duduk dkt dgn bilik aku. Bisinggggg. Nak sembang pegi la jauh2. Bodohhh. Mak aku siap perli aku suruh aku la pegi tukar bilik pegi duduk jauh2. Bia tak dengar suara sape2.
Pastu harini aku happy sebab apa? Sebab unifi datang and dorang gigih cari line utk kitorang !! Rezeki ade dpt satu weii. Tu pun jauh gak dorng mencari. Dulu2 mse tahun lepas, masa aku wfh kt rumah, ayah aku ade mintak unifi, bila orng unifi tu cari, dia kata takde dah penuh, tak jumpa kosong. So kitorang pun ape blh buat. Takleh buat apa la sbb dia kata da penuh. Kali ni ayah aku panggil lagi, kot2 De kosong. Sbb ade je kan orang pindah keluar. Pastu dorng jumpa tapi ade SATU je. Kalau lambat mmg takde dah dia kata. Tu kata rezeki . Sangat rezeki. Dah settle pasang unifi. Kitorang punya unifi version yg baru: ade dua unifi . Mcmne eh nk ckp. Dia ada dua. Satu 5G mmg laju la tapi coverage kecik. Means dkat2 dgn modem tu je yg laju. Kitorng kan memang letak modem kat bilik blkg so kat situ n dapur jela yg dkat. N kat ruang tngah aku duduk ni pun dkat gak. Yang lain mcm bilik2 yg lain n ruang tamu dia jauh kan. So yg tu pkai 2.4g punya . Dia slow sikit tp coverage luas. Tapi taklah slow sngt. Sbb yg 2.4G tu kelajuan dia 50mbps. Yang 5G tu 110mbps. Ko tau streamyx kitorang yg pakai selama ni kelajuan dia berapa? 1mbps pun tak cecah. 😂😂😂 . 0.6 mbps je weiiiiii. Lol. So nikmat kali ni agak besar la sebenarnya. Betapa bersabar nya kitorang selama ni pakai yg tak smpai 1mbps tapi skrg pakai yg 50mbps or 110mbps. Masa aku wfh dulu seksa gila menangis aku. Nak pakai wifi, langsung tak bergerak. Nak connect digi iphone aku (buat hotspot), pc aku tu langsung tak detect iphone. So cmna nak connect kat wifi tu??? Even detect pun (aku try guna laptop lama plak), connect tapi ya ampun digi slow nak mampos. So cmna aku nak keje dari rumah intnet slow??? Pas nangis, mak aku ckp cuba guna mak punya plak. Mak aku guna maxis. Buat hotspot kat fon mak aku. alhamdulillah laju lah dalam 40mbps. So aku blh la buat keje. Dah la aku ni kira newbie And buat keje slow. Intnet da laju kira rahmat sngt la tu. Mmg kebetulan area rumah aku coverage maxis kuat. Tu yg laju tu. Digi mmg hampeh kt area rumah aku. Umobile lg teruk line terus takde 😅 .
Skrg ni, berebut orang sibuk nak duduk kat bilik blkg. Sblm2 smua taknak. Sblm2 ni, aku ulang alik dua tempat je. Bilik aku, if bilik aku bising dgn manusia yg complain aku tu, aku akan lari pegi bilik blkg. Slalu duduk bilik blkg jgk. Separuh hari bilik blkg. Separuh hari bilik aku. Sbb aku mcm risau takkan tak tutup kipas langsung. So gilir2 bilik means gilir2 kipas lah.
Ko tau dulu aku bengang gila pmpuan tu yg dpt duduk bilik depan. And aku yg kena blah bilik tengah. Pastu bilik tu bukan ade pintu. Bila dorang dtg kt tgh tu sembang, aku benci sngt. Memekak je. So aku lari pegi bilik blkg. Bukak laptop. Bljr tutorial menjahit, memasak, download citer, tengok anime. Smua kat situ. Sbb takde sape duk situ kan. Kalau dorg dtg dapur sembang, aku yg ade kt bilik blkg tu (blk blkg n dapur tu bersebelahan so mmg bising suara manusia tu), so aku akan lari ke bilik tgh. Mcmtu lah aku berpindah randah. Pastu skrg bila da ade unifi, tak pnah2 ade manusia duk bilik blkg, mnyemak plak nak duduk bilik blkg. So aku duk bilik tgh je la tanp blh tuka bilik so tak dpt nak rehatkan kipas. Kesian kipas.. nanti panas sngt kang cpt rosak cmna. Hmm.
Pastu msti mak aku suruh aku kena memahami dorng sbb dorng tu keje la kelas lah, so aku yg kena blah and kena utamakan dorng. Dah selama ni aku nak duduk depan dia sibuk suruh org lain keluar sbb dia nk situ. Skrg gelabah plak amek tmpt aku. Mak aku siap mcm nganjing aku duk bilik blkg mlm tadi. Pastu harini gelabah smua nk duduk dkt2 dgn modem unifi. Puihhh.
.
Ni explaination pasal 2 unifi tu.
.
Buat masa ni ade 3 wifi lah. Yg lama blm terminate lagi.
.
Takla laju sangat tapi laju la tu. Download laju la klau upload lmbt sikit. Tapi bila rmai pakai mcm tak brpe laju lak.
.
Berita lain plak. Kaunselor aku nak bagi aku 2 vitamin. Dah siap mintak alamat aku untuk dia nak post katanya. Tapi taktau la dia betul nak bagi ke tak. Sbb dia kata kalau ade rezeki dia post.
.
Adoi tiba2 jari kaki aku bergetar . Petanda sakit hati 🤬🤬🤬 .
Aku dah agak dahhh. Kalau aku happy, mesti ade benda yg bakal sakit hati nak mampos bakal berlaku kan !!!!!!!
0 notes
Text
Variasi Kegiatan Agar Hidup Tidak Membosankan
Pernahkah mendengar istilah Same Sh*t Different Day (SSDD) ? satu istilah yang menggambarkan betapa bosannya seseorang yang menjalani itu-itu saja, meskipun tampak luar selalu mengucapkan "Selamat Pagi Semangat Hari Ini" pada rekan-rekan kerjanya.
Namun, dalam ungkapan hatinya, tak jauh berbeda mengucapkan "Selamat Menjalani hari yang lo-lagi lo-lagi", hal itu sangatlah wajar, dan bisa menimpa siapapun, yang umumnya di sebabkan oleh hal yang membosankan, dengan hasrat perubahan hidup, namun tak kunjung ada perubahan, alih-alih menjadi lebih indah, hidupnya makin berat.
Burnout, hal yang paling tepat menggambarkan kondisi seperti sekarang ini, dimulai dari kelelahan kerja yang berdampak pada mental seseorang, jelas impactnya cukup parah, mengingat dapat mengakibatkan procrastinating atau menunda-nunda pekerjaan, sehingga makin sadar kerjaannya semakin menumpuk, semakin membuat seseorang lari dari masalahnya.
Kesehatan Mental
Terdapat beberapa tingkatan penyakit biologis, dari yang mudah di sembuhkan, hingga yang akut, kesemuanya memang berdampak ke psikis seseorang, namun jika sumber penyakit dari faktor biologis tersebut sembuh, otomatis kondisi mental seseorang juga sembuh, sebaliknya, jika yang terserang adalah mental, malah bisa menyerang ke kondisi biologis seseorang.
Penyakit yang menyerang mental, tentu dalam tahap penyembuhannya tidak semudah penyakit biologis, dibutuhkan support system, serta waktu yang tidak sedikit, bahkan pada instalasi kesehatan di Indonesia kebanyakan, harga untuk penyembuhan penyakit mental tidak dapat di jangkau oleh semua kalangan masyarakat.
Waspadai Gangguan Kesehatan Mental
Jika kita melakukan aktifitas semacam travelling yang bertujuan untuk memenuhi variasi hidup agar tidak membosankan, tentu ada resikonya, diantaranya adalah kecelakaan yang ringan hingga parah, tidak jarang, insiden ini menyebabkan trauma yang mendalam, tidak harus kecelakaan parah.
Contohnya, jika seseorang pergi berjalan-jalan dan mengalami atau melihat seseorang mendapat perlakuan buruk, sexual harassment misalkan, tidak mudah bagi korban melupakan hal ini, bahkan bisa bertahun-tahun lamanya, dan membutuhkan suatu terapi untuk penyembuhan.
Baca Juga : Bagaimanakah Supaya Kebahagiaan Dapat Kita Capai? Berikut Lima Langkah Sederhananya
Sedia Payung Sebelum Hujan
Hal apapun bisa terjadi pada siapapun, dalam kasus kesehatan mental, ada baiknya, seseorang menjalani kehidupan seimbang yaitu : Bekerja, Bersosialisasi, Berkunjung ke tempat baru, Beribadah, Berderma, Selalu belajar hal baru, Berolahraga, Istirahat yang cukup dan Mengkonsumsi makanan atau minuman bergizi.
Penerapan Life Balance di atas hanyalah sebuah metode untuk menjaga dan mencegah secara periodik agar hal buruk tidak terjadi, namun pencegahan sesungguhnya dibutuhkan ketika terdapat hal-hal yang tidak bisa di ubah alias yang bisa saja terjadi, yaitu dengan proteksi Asuransi Kesehatan.
Tentu tidak akan ada pepatah sedia payung sebelum hujan, apabila sebuah ketetapan bisa menimpa siapapun, yang tak lain dengan cara berasuransi adalah cara meminimalkan resiko apapun yang bisa menimpa kita, tentu jika kita adalah tulang punggung keluarga, Asuransi Jiwa adalah solusinya, karena dengan santunan kematian, keluarga yang di tinggal tidak akan terlantar.
0 notes
Text
Aku sudah memutuskan untuk melepaskannya, bukan melupakannya. Sebagai manusia yg dianugerahi otak penyimpan memori, aku yakin melupakan suatu hal yang dipenuhi emosi tidak akan mudah. Bahkan sekarang aku sampai di titik menolak keras pernyataan positivity "mungkin dia akan datang dengan kejutan karena diam-diam mempersiapkan". Aku bahkan takut tuk sekadar berharap. Aku ketakutan atas harapanku sendiri. Aku benar-benar tak mau kembali ke masa-masa perjuanganku ke seseorang yg hanya ku kenal dalam 5 hari, lebih tepatnya ngobrol hanya sekali.
Sebagian teman dekatku tahu bagaimana caraku berpikir dan menyikapi sesuatu, khususnya hidup. Dan bagi mereka, aku dewasa. Sayangnya, lebih besar bagian orang-orang mengenalku sebagai anak-anak. Bahkan orangtuaku sendiri aku yakin 100% mereka menganggap aku anak-anak, mungkin juga lupa aku sudah umur 24. Mungkin aku masih dianggap umur 20 bahkan 18. Jadi, mungkin ini yg membuatku gagal memiliki daya tarik bagi laki-laki dewasa, bukan om om tua maksudku. I dunno. Aku memang punya 2 sisi yg bisa ku gunakan kapanpun dibutuhkan: dewasa dan anak-anak.
Banyak yg tak tahu bahwa aku sudah memikirkan segala hal tentang pernikahan lebih dari 3 tahun lalu. Aku sudah membuat daftar kebutuhan wedding, mahar, seserahan, lamaran (meski bukan tanggung jawabku). Masing-masing pun dilengkapi tingkatan murah, sedang, mahal yg dapat disesuaikan budget sang calon. Sungguh aku sama sekali tidak ingin merepotkan dan memberatkannya. Aku selalu menyiapkan worse case seandainya yg datang pada abi adalah orang tidak mampu. Aku rela downgrade skincare, rela mikir ngatur duit bulanan dan ga tinggal di tempat fancy, bahkan aku yakin memaksakan diri untuk masak agar hemat. Aku bahkan nabung krn aku tahu aku butuh mesin cuci, mukaku rewel ga bisa skincare macem2, aku butuh obat haid bulanan; dan aku ga yakin si calon mampu menyediakannya. Aku benar-benar tidak ingin menyusahkan. Aku mau minta tas juga sungkan, meski seharusnya memang menjadi bagian seserahan. Belum lagi soal ilmu, sudah beragam dan sering sekali aku ikut pelatihan nikah bermacam topik. Bahkan sering sekali aku memberi nasihat ke teman2 yg akan menikah atas bekalku. Padahal aku sendiri belum menikah bahkan sungguh2 menyiapkan pun belum karena calon belum ada.
Untuk membuat diriku lebih lega, aku jadi memaknai arti sebenarnya memperbaiki diri. Sekuat apapun aku menyiapkan, jika calon saja belum dikasih apalagi suami, maka tandanya Allah nilai aku belum mampu. Pasti ada hal yg aku belum siap atau belum selesai makanya belum dikasih. Dan itulah hakikat memperbaiki diri di semua sisi, karena kita tidak tahu mana yg belum baik, jadi perbaiki saja semuanya.
Terima kasih wahai masa laluku yg belum benar2 berlalu lama, karenamu aku belajar bahwa yg terbaik belum tentu baik buat aku. Bisa saja justru yg biasa2 saja yg baik untuk aku. Aku tahu aku tak setara dan pantas untukmu, tapi pasti aku setara dan pantas untuk seseorang. Dan itu cukup. Tak perlu muluk2. Aku pasti akan cukup untuk dia dan dia juga cukup untuk aku. Tidak berlebihan.
Aku tidak tahu bagaimana seharusnya aku bersikap di masyarakat. Aku happy dengan sisi kanak2ku, tapi aku juga harus membranding diriku yg dewasa tuk menarik minat. Apa aku yg terlalu bergantung pada pernyataan "oke manusia tidak lihat, tapi Allah lihat"? Jadi mungkin kesannya aku tidak berusaha dan menyerahkan pada Allah saja. Berserah memang baik, namun alangkah lebih baik jika dilengkapi usaha. Wallahu a'lam.
Sejujurnya aku masih trauma buka linkedin. Aku trauma cari2 info tentangnya. Sudah cukup aku berdamai dgn menghapus nomornya, menghapus nomor adiknya, dan tidak lagi stalk mencari kabarnya lewat apapun. Biarlah dia gemilang dengan dunianya, aku yg remah-remah akan dgn duniaku sendiri.
Tak selamanya ditakdirkan bertemu seseorang yg spesial untuk bersama, ada kalanya takdirnya sebatas bertemu tuk belajar hikmah hidup. Dan mungkin itu fungsi kehadirannya di diriku. Hanya itu.
Ya Allah terima kasih atas hikmahnya. Alhamdulillah. Terima kasih atas legowo yg Engkau beri. Aku senang sudah tidak tersiksa perasaanku sendiri.
Jombang, 11 september 2020
0 notes